Good or Bad, Who Knows?

Baik atau buruk siapa yang tahu,

Suatu waktu hidup seorang kakek tua dengan cucunya, kakek ini punya seekor kuda yg disayang, suatu ketika kuda itu terlepas dan hilang, para tetangga datang untuk menyampaikan belas kasihannya kepada sang kakek, seraya berkata, 'sungguh malang nasib anda kek, kuda peliharaan kabur meninggalkanmu'...dengan tenang sang kakek menjawab, 'baik dan buruk siapa yg bisa tahu, yg terpenting bagaimana kita menerimanya...'
Beberapa hari kemudian, si kuda kembali ke rumah si kakek dengan ditemani kuda lain yang tak kalah bagusnya, datanglah kembali para tetangga untuk menyampaikan suka cita, 'ohh sungguh beruntung, kuda anda kembali bahkan ditemani kuda lain yg tak kalah bagusnya'..sang kakek tetap tenang dan menjawab, 'baik atau buruk siapa yg tahu, yg penting bagaimana kita menerimanya'...
Beberapa hari kemudian, cucu kakek itu jatuh dan mengalami patah tulang, kembali para tetangga datang menyampaikan kesedihannya, sembari berkata, 'sungguh malang nasib cucumu kek, jatuh patah tulang juga'...sang kakek menanggapi dengan perkataan yang sama seperti sebelumnya,
Dan tak lama berselang, pemerintah di desa itu memberitakan bahwa anak2 muda harus ikut wajib militer, dan kembalilah para tetangga berkata, 'karena cucumu mengalami patah tulang, maka dia tak wajib ikut wajib militer, ohh sungguh beruntungnya'...anda bisa menebak apa yg dikatakan sang kakek
Ohh, teman2 sekalian yang terkasih dalam Dhamma, kalau melihat cerita ini, kita bisa berpikir, sebenarnya baik dan buruk itu seperti apa sih?...segala fenomena yg terjadi dalam hidup ini bisa diberi label baik dan buruk, tapi baik bagi kita belum tentu baik bagi org lain, begitu pula buruk / kemalangan bagi kita bisa jadi hal yg sebaliknya bagi orang lain...lalu, kalau sudah seperti ini, pertanyaannya baik dan buruk itu siapa yg tahu?...dan apa yg bisa kita lakukan?
Perlu diingat bahwa, selain baik dan buruk ada sisi netral, dimana berarti kita itu bisa menerima segala hasil yang muncul...baik hasil yg sesuai dengan pengharapan atau tidak...misal hari ini kita berbuat baik, tapi terjadi kesialan biasanya sih org2 yg mngalami hal yg seperti itu malah marah2, ngomel sak karepe dewe, 'aku ud nolong si A si B, kenapa masih dikasih sial?'...apakah ngomel itu menyelesaikan masalah?
Kondisi di dunia ini selalu berubah-ubah, kita paham bahwa benih yang kita tanam suatu ketika akan kita tuai, tapi di lain hal ada pepatah 'tak ada gading yang tak retak'...maka dari itu ketika kita saat ini berbuat baik tidak selalu kita langsung menuai hasilnya karena kita tak luput dari kesalahan...masalahnya, gimana kita bisa menerimanya?kalau tahu begini apakah kita akan berhenti berbuat baik?...
Ada sebuah pepatah dari tiongkok,dimana ada percakapan seorang guru kepada murid2nya, 'murid2ku, dalam setiap waktu dalam hidupmu engkau bisa saja berbuat baik atau buruk, tapi ingatlah minimal sehari sebelum kita meninggal berbuatlah kebaikan'...
Pepatah yang bagus, dan cocok untuk menjawab berbagai keraguan kita untuk berbuat sesuatu selama masih ada waktu dalam hidup kita...baik dan buruk siapa yg tahu, dalam hal ini kita berbicara hasil tindakan atau apa yg terjadi di dalam hidup kita, tapi satu hal yg ndak mungkin bisa kita tebak, kapan datangnya kematian kita, siapakah yang tahu?
Maksud dari pepatah itu, karena mungkin saja besok itu adalah hari dimana kita mati, mka terus2lah memupuk kebaikan, karena kita mati tak membawa apa2...tapi kebaikan yg dilakukan bisa jadi memori yg indah bagi sanak keluarga kita...memang hasilnya ndak ada yg tahu, tapi lebih baik memulai melakukan sesuatu daripada tak melakukan apa2...berbuat kebaikan menyebarkan keharuman layaknya harumnya kayu cendana...berbuatlah kebaikan bukan krna paksaan, bukan karena hasil, tapi berbekal kemauan dan cinta kasih, simpati, kasih sayang, yg semuanya tertera dalam Brahmavihara, anda mungkin manusia biasa tapi kenapa tak berusaha memiliki hati serta kebijaksanaan dibarengi tindakan mulia layaknya Dewa atau Brahmana...
Maka dari itu, ayoo terus berbuat kebajikan walau tak ada yang tahu hasilnya, karena mungkin besok kematian menjemput kita...semoga bermanfaat semoga semua makhluk berbahagia...
Dikutip dari uraian singkat Bhante Khemadharo pada saat latihan meditasi Kamis 20 Okt 2016...

Komentar

Postingan Populer