Renungan Kesadaran

Renungan Kesadaran


          Sadar, pernahkah anda sejenak merenung tentang tindak tanduk anda selama ini? Apakah dalam setiap hal yang anda lakukan, anda melakukannya dengan kesadaran? Ataukah malahan anda tak tahu apa yang sudah anda lakukan?

          Dalam hidup ini, kita dihadapkan dengan berbagai fenomena dalam hidup. Semua fenomena itu merupakan rangkaian proses-proses yang saling bersatu untuk membentuk suatu konsep atau hal. Dalam proses-proses yang terjadi dalam kehidupan kita, semuanya timbul dengan disertai oleh kesadaran / Citta. Ketika kita bernapas, muncul serangkaian kesadaran dimulai dari indria hidung berusaha mencari objek bau, menerimanya, menyeleksinya, dan memberikan ‘nilai’ ntah itu bau yang sedap, wangi, ataukah tidak enak.

          Tanpa kita ketahui, sebagian dari kita masih belum ‘tersadarkan’ sepenuhnya ketika kita dihadapkan dengan berbagai hal yang harus kita lakukan. Sebagai contoh, kalau kita sadar akan esensi kita saat makan, maka kita akan duduk tenang, menyadari proses-proses makan, bukannya makan sambil ngerumpi atau bahkan nggosip. Ketika anda melakukan segala sesuatu tanpa kesadaran, tubuh anda ibarat mayat hidup yang mungkin masih bergerak tapi tanpa esensi. Ya, smoga saja dengan adanya sepenggal renungan kesadaran ini, bisa bermanfaat bagi anda semua…Paling tidak, bisa membantu anda untuk lebih baik lagi dalam menjalani hidup anda.

RENUNGAN KESADARAN…


Dengan sadar, kuhirup napas.Dengan sadar, kuhembus napas.Dengan sadar, kulemaskan badanku.Dengan sadar, kuteduhkan batinku.


Kuhirup napas, aku bahagia.Kuhembus napas, aku bahagia.Di sini, aku bahagia.Saat ini, aku bahagia.


Di sini, tiada yang kudamba.Saat ini, tiada yang kutolak.Di sini, aku tak perlu apa pun.Saat ini, aku sudah cukup.


Aku berusaha hidup bersahaja.Aku berusaha memadamkan ketamakan.Aku berusaha mensyukuri apa yang ada padaku.Aku berusaha menyadari bahwa aku sudah lengkap.


Aku berusaha hidup bersahabat.Aku berusaha memadamkan permusuhan.Aku berusaha mengasihi sesama.Aku berusaha menjadi berkah bagi siapa saja.


Aku lengkap.Aku puas.Aku damai.Aku bahagia…


          Ya, hanya melalui kesadaran, manusia bisa terbebas dari jeratan ketamakan dan kemelekatan. Hanya dengan kesadaran, seseorang paham akan arti atau esensi hidup yang ia jalani. Hanya dengan kesadaran, manusia tidak tersesat di jalan yang salah. Hanya dengan berbekal kesadaran, kita mampu berjalan di kegelapan dan bahkan menjadi pelita bagi orang lain. Hanya dengan melatih kesadaran, batin bisa menjadi tenang dan damai, nafsu keinginan terpuaskan, dan pelan-pelan lenyaplah nafsu keinginan, dan pada akhirnya kebahagiaan sejati menemani tiap-tiap detik dalam hidup kita. Dan, menurut saya, hanya orang yang sadar, yang bisa menemukan kebahagiaan dalam dirinya sendiri dan melengkapi puzzle-puzzle yang lubang dalam batinnya.

“Jika air yang tidak memiliki kesadaran dapat diarahkan kemanapun yang seseorang inginkan, jika bambu yang bengkok, yang tanpa kesadaran dapat diluruskan, dan jika kayu yang tanpa kesadaran dapat dibuat sesuatu yang berguna, mengapa saya tidak dapat menjinakkan pikiranku, melatih meditasi ketenangan dan pandangan terang?”


“Udakam hi nayanti nettikaUsukara namayanti tejanamDarum namayanti tacchakaAttanam damayanti pandita.”


Pembuat saluran air mengalirkan air,Tukang panah meluruskan anak panah,Tukang kayu melengkungkan kayu,Orang bijaksana mengendalikan dirinya.(Kisah Dhammapada Samanera Pandita)



Komentar

Postingan Populer