Life Core Transformation

Ringkasan Life Core Transformation yang Saya Ikutin

Kodratnya, manusia hidup itu selalu berusaha untuk bertahan hidup. Salah satu caranya yaitu makan, makan, dan makan. Ketika kita makan, ada perasaan kenyang, nikmat, bahkan kekenyangan. Ketika waktu-waktu berlalu setelah kita makan, perasaan hilang begitu saja, lenyap tak ada rasanya. Ya, itulah makanan yang selalu kita makan sehari-hari. Proses makan yang kita lalui hanya untuk memuaskan selera kita, hanya untuk bertahan hidup sejenak. Ada hal lain yang saya sadari dalam proses makan itu. Makan tidak selalu berarti memakan makanan seperti nasi, telur, ayam, sayur yang nantinya diurus oleh system pencernaan kita. Ketika perut kita sudah merasa kenyang, 2 jam kemudian perasaan itu pergi begitu saja. Kita sebenarnya melupakan sesuatu. Ada satu bagian lain dalam diri kita yang sangat membutuhkan makanan. Apakah itu? Bagian itu tak lain adalah otak kita yang menyimpan semua pikiran kita. Alam bawah sadar kita sangat berpengaruh pada apa yang kita akan lakukan dan apa yang akan kita katakan.

Tanggal 23 – 24 Januari 2016, saya menetapkan hati dan pikiran saya untuk mencari sumber makanan yang baik bagi pikiran saya. Semuanya dimulai dari bangun pagi-pagi, langsung mandi, dan berjalan kaki menuju rumah dosen saya. Awalnya masih terlintas, perasaan ngantuk, capek, dll. Tapi di balik itu ada perasaan ingin tahu serta semangat untuk belajar. Pada akhirnya jam 6.00 lebih, kamipun berangkat untuk menuju tempat yang menyajikan hidangan lezat untuk pikiran kami. Kami sudah melalui hari demi hari kami yang jenuh, yang sibuk dengan berbagai kegiatan, yang banyak masalah, ahhh…pokoknya yang tidak enak. Kami mengoperkan semua hal itu, semua perasaan itu dalam diri kami dan membawanya ke Surabaya untuk dibuang jauh-jauh, dihancurkan, serta mungkin dibakar.

Ketika masuk ke Grand City Mall, seperti dulu, timbul suatu rasa takut dalam diri saya untuk melangkahkan kaki saya melewati lantai mall itu sendiri. Tapi saya tidak sendiri, dosen tercinta saya membantu saya, mengatakan ayoo kamu bisa. Dan saya pun menguatkan pikiran saya, dan majulah kaki saya menuju pintu perubahan. Saya sudah tidak sabar. Saya ingin maju, saya ingin berubah. Saya ingin semua perasaan tak nyaman dalam diri saya lenyap satu-satu. Tak perlu tujuan lain, tak perlu banyak pertanyaan, alasan, pikiran negative untuk membuat kita maju. Maju sebagai apa? Maju melihat masa depan sebagai individu baru.

Jam 9.30 kami memasuki ruangan. Satu kata terlintas di pikiran saya, ‘Astaga ramai sekali acara ini’. Seluruh ruangan penuh dipenuhi oleh orang-orang luar biasa yang sebentar akan menjadi orang yang lebih hebat, lebih gila dari biasanya, lebih semangat, serta mau berkomitmen. Seperti judulnya ‘Life Core Transformation’, dalam acara ini kita diajak berubah saudara-saudaraku. Banyak orang bilang ‘aku nyaman kok sama hidupku, buat apa aku berubah’. Ada juga yang berkata, ‘Berubah gundulmu, kamu pikir berubah itu gampang? Kamu pikir berubah itu cepat?’ Ya, ndak bisa dipungkiri, Perubahan itu memang menyakitkan. Perubahan itu sulit pada awalnya. Apalagi dalam diri setiap manusia, ada zona nyaman yang menyelubungi setiap pikiran dan tindakan manusia sehingga menghambat segala perubahan yang mau kita lakukan. Kita layaknya hewan kecil dalam suatu kehangatan, kenyamanan, yaitu telur itu sendiri. Ketika telur itu mulai retak dan pecah, mata kita mulai melihat sesuatu yang tak biasa yaitu cahaya matahari. Di saat malam, kita mulai merasa kedinginan, sakit, dan hal yang lain yang tidak enak, tidak senyaman ketika kita masih berada di dalam cangkang kita. Pertanyaannya, mau sampai kapan kita hidup dengan segala keterbatasan kita karena cangkang tersebut.



Ketika saya memikirkan hal ini, saya teringat sebuah cerita tentang burung rajawali kecil yang terlahir di kawanan ayam. Rajawali terlahir di dalam kerumunan anak ayam dan anda pasti tahu apa yang akan dilakukan oleh rajawali kecil itu. Ya, untuk beberapa si burung luar biasa ini melihat dirinya sebagai ayam kecil yang tak mampu terbang jauh, yang hanya berlari-lari kecil. Tapi di suatu saat, ketika burung kecil ini melihat ke langit ada seekor burung besar dan gagah yang terbang di langit yang tinggi dan luas itu. Si burung kecil berpikir, ‘waa luar biasa burung besar itu, coba saja aku seperti dia terbang jauh, tapi ahh itu tak mungkin aku kan ayam’. Pemikiran ini bisa dicerminkan ke dalam diri kita masing-masing yang terkadang kehilangan jati diri kita yang sebenarnya. Pada suatu saat yang lain, burung besar dan gagah yang tak lain ada rajawali dewasa terbang mendekati ‘ayam’ kecil itu. Dai berkata, ‘Hey kamu mau sampai kapan kamu tak sadar bahwa kamu itu lebih dari seekor ayam. Kamu itu seharusnya menjadi seperti aku, rajawali yang perkasa’. Tapi si rajawali kecil meragukan hal itu, bagi dia mana mungkin seekor ayam terbang tinggi seperti rajawali. Rajawali besar yang melihat keraguan si burung kecil, langsung menerkam burung itu dan membawanya terbang tinggi dan tiba-tiba melepaskan burung itu kecil itu dan berkata dengan lantang, ‘Cobalah kepakkan sayapmu, hey burung perkasa, kamu lebih hebat dari seekor ayam’. Dan memang benar, ketika burung kecil berusaha untuk mempertahankan diri dengan mengepakkan sayapnya, dia akhirnya terbang setara dengan rajawali besar itu. Dia sadar dia itu bukan seekor ayam. Dia sadar bahwa dia memiliki banyak potensi lebih dari apa yang dia bayangkan selama ini. Itulah perubahan saudara-saudara. Semuanya butuh proses, dan memang tak menutup kemungkinan kita akan mengalami rasa sakit, penderitaan, gengsi, ketika kita melangkahkan kaki masuk ke proses perubahan itu sendiri. Tapi ketika kita yakin, kita percaya kita bisa lebih dari apa yang kita pikirkan selama ini, maka kita akan bisa menjadi sosok yang lebih hebat.



SELF - MASTERY

Materi pertama yang saya dapatkan di seminar ‘Life Core Transformation’ yang dibawakan oleh Pak. Ariesandi adalah mengenai hal-hal yang harus kita kuasai untuk meraih perubahan dalam diri kita. Yang pertama adalah Self-mastery. Ketika saya membaca penjelasan dimana ‘Tak ada seorang pun yang bisa anda kendalikan kecuali diri anda sendiri’, saya menyadari suatu hal yang kelihatannya simple tapi ternyata selama ini kita salah besar. Ada satu ilmu yang kita percaya dan sudah kita pelajari selama ini, yaitu manusia itu adalah makhluk social. Ketika bicara mengenai hal ini, terutama kata social, DENGAN KATA LAIN setiap manusia harus bisa berinteraksi, saling membantu, bahkan yang lebih ekstrim saling berbelas kasihan. Sayangnya, ketika kita memikirkan orang lain di sekitar kita, membantu mereka, berbelas kasihan pada mereka, kita melupakan suatu hal yang simple tapi patut dipertanyakan. Apakah kita sudah bisa mengendalikan diri kita sendiri sebelum kita mengendalikan orang lain? Ketika saya mendengar kata-kata ini, ada ‘pisau tajam’ yang seperti menusuk hati saya. Itu benar sekali. Kebanyakan orang lebih memilih memperhatikan orang lain, namun banyak hal dalam diri mereka yang terbengkalai.

Tanpa kita sadari, ada 3 kalimat yang sering kali kita katakan atau orang lain tanamkan pada diri kita ketika kita masih kecil dan itu menjadi hal yang sangat tidak baik bagi kita untuk mencapai sebuah kemajuan. Yang pertama, ketika kita diberi nasihat atau ada orang lain yang menceritakan keluh kesahnya kepada kita, kita dengan santainya dan penuh kesombongan menjawab ‘Saya sudah tahu’. Coba anda pikirkan, apakah jawaban ini menyelesaikan masalah anda atau masalah teman anda yang curhat itu? Saya rasanya jawabannya jelas sekali TIDAK. Kasus lain terjadi ketika ada interaksi orang tua dan anaknya.

Ketika si Anak menceritakan keluh kesahnya ke orang tua sebagai contoh, ‘Pa, Papa, kemarin Bu Ani tuh looo marah-marah ndak jelas, padahal bukan aku yang melakukan kesalahan, pegel taukk’. Dengan santainya, Papanya menjawab, ‘Ahh..masak sih?..Bukan kamu yaa yang memang melakukan kesalahan, ayah kan tahu kamu kadang cerewet’. Interaksi seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh si anak itu. Malah yang ada timbul keretakan hubungan orang tua dan anak karena jawabannya yang sok tahu itu. Sosok orang tua sangatlah penting bagi sosok anak itu sendiri. Tapi ketika orang tua tidak bisa memahami apa yang sebenarnya diinginkan anak tersebut, maka hubungan dekat itu bisa mengalami retakan-retakan kecil yang lama-lama membesar. Namun, sebenarnya ada cara simple yang bisa kita lakukan, cara ini disebut dengan metode APA. ‘A’ yang pertama yaitu akui perasaan dan pikiran orang lain. Ketika anak kecil itu merasa pegel, jenuh, dan sedih, sebagai orang tua kita harus bisa mengakui perasaan itu dengan mungkin menjawab, ‘ohh kamu lagi jenuh ya nak / ohh papa ngerti kok kamu lagi kecewa ya nak’. Hal yang selanjutnya bisa kita lakukan terdapat dalam huruf P yaitu pahami perasaannya. Setelah anda mau mengakui perasaan orang lain, coba lakukan hal yang terbaik untuk memahami perasaan mereka. Mungkin anda bisa meneruskan apa yang sudah anda sampaikan sebagai pengakuan dengan berkata, ‘yang sabar ya nak, mungkin papa kalau jadi kamu bisa lebih stress dari kamu, bisa lebih kecewa dari kamu, kamu itu hebat nak’. Yang terakhir, A yaitu arahkan tindakan dan pikirannya. Ketika orang lain bercerita soal masalah yang dihadapinya, belum tentu ada suatu pengharapan akan solusi yang bisa kita berikan. Tapi bisa saja, orang lain itu sudah memiliki sebuah solusi yang terlintas di benaknya dan hanya butuh dukungan dan arahan kita untuk semakin memperkuat keyakinannya. Dalam kasus orang tua tadi, caranya bisa seperti ini, ‘hmm…terus gini aja deh, menurutmu sekarang enaknya gimana nak?’ Sebagai orang tua, kita harus-harus benar melakukan yang terbaik untuk anak kita, termasuk hal yang kelihatannya simple dengan mengakui dan memahami perasaan dan pikiran anak kita, dan bisa mengarahkan tindakan dan pikirannya.

Kata-kata negative selanjutnya membuat saya tertawa keras dalam hati saya karena saya sering kali menyatakan hal ini dalam perjalanan hidup saya. Kata itu tak lain adalah ‘Saya tidak bisa / ahh...itu tidak mungkin’. Saya merasa betapa bodohnya saya dengan segampang itu menyerah pada hal yang kelihatannya mustahil untuk dilakukan. Semua di dunia ini memang tidak kekal dan tidak sempurna, tapi tidak ada hal yang mustahil untuk dilakukan. Ketika anda bekerja, bagi yang bekerja di kantor anda pasti selalu dihadapkan dengan deadline dari atasan anda. Ketika suatu saat, anda menolak apa yang ditugaskan oleh atasan anda dengan mengatakan ‘waduu itu sulit pak, ndak mungkin bisa saya’, ya siap-siap saja untuk dipecat. Ketika anda merasa tugas yang anda dapatkan dari atasan atau leader anda berat, yang harus kita katakan bukan kata sulit atau tidak bisa, tapi ‘ya, saya pastikan cari jalan supaya bisa / mungkin’. Ini adalah cara berpikir orang yang mau maju bukan orang yang pesimis.

Dan kata terakhir yang masih berhubungan dengan kalimat kedua yaitu jangan pernah hanya menjawab apa yang harus anda kerjakan dengan ‘Saya coba’. Ketika anda membatasi pikiran anda dengan kata ‘mencoba’, maka berarti anda belum yakin 100% akan apa yang bisa anda lakukan. Anda masih ragu dengan kemampuan anda. Lalu apa yang bisa saya dan anda katakan? Katakan dengan lantang ‘Ya, saya akan lakukan yang terbaik’ karena saya dan anda memiliki potensi yang luar biasa. Kita ini special, kita ini bisa menjadi seorang pemenang.

Hal kedua selain kalimat-kalimat negative, adalah mengenai jembatan kehidupan kita. Setiap harinya, tanpa disadari, kita hidup dengan berbagai alasan, keluhan, dan kita hobby banget dengan yang namanya menyalahkan orang lain. Yang terakhir ini, rasanya enak banget, rasanya plong kalau sudah kita lakukan padahal belum tentu juga orang yang kita salahkan itu salah. Kembali lagi ke kasus orang tua dan anak, banyak sekali kasus dimana orang tua melimpahkan kegalauan rumah tangga mereka kepada si anak sebagai korban. Anak yang sebenarnya tak tahu menahu dengan apa yang menjadi pokok masalah tiba-tiba dicecar amukan dan hal-hal yang tidak enak. Padahal, sebenarnya yang membuat masalah itu kalau ndak si ayah ya si ibu itu sendiri. Hebat benar kan kita ini.

Lama sekali kita hidup di jembatan yang salah. Jembatan di bawah garis yang menutupi segala potensi yang kita miliki. Ketika leader atau atasan kita meminta kita melakukan hal yang mudah pun, kita biasanya memberikan suatu alasan, ntah menunda-nunda, atau alasan tidak enak badan, capai, sakit perut, dll. Ketika saya mendengar Pak Ariesandi dengan tenangnya menjelaskan hal ini, kembali ada nyeri di dada saya. Pak Ariesandi menanyakan apakah kita kenal atau kenal dekat dengan orang-orang yang melakukan 3 dosa di bawah garis ini? Bagaimana bisa tidak kenal kalau orang-orang itu termasuk diri saya sendiri. Lalu, apa yang harus saya dan anda lakukan? Gampang saja, balik saja posisi anda yang aslinya di bawah garis menjadi orang yang bersikap di atas garis. Sudah tidak tepat bila anda nyaman dengan posisi anda yang di bawah garis itu terus-terusan. Malu-maluin jika seumur hidup anda, anda hidup dengan kebohongan, dengan berbagai alasan untuk menunda-nunda, untuk lepas dari tanggung jawab anda. Kalau anda hidup seperti itu, yang ada hanya ketakutan, minder, malu, dll.

Hal yang pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan bersyukur. Kebanyakan orang belum sepenuhnya mengerti proses bersyukur yang sebenarnya. Tidak ada gunanya mensyukuri hal yang negative, yang membuat anda malu, kecewa, atau takut. Yang harus kita syukuri adalah kelebihan-kelebihan yang kita miliki. Sebagai contoh, jika anda berkata ‘ya saya bersyukur akan hal-hal ini tapi…’ menunjukkan bahwa anda tidak sepenuhnya bersyukur atas apa yang anda dapatkan. Masih terasa adanya kekecawaan dalam perasaan anda. Jika anda merasa kecewa, akuilah kekecewaan itu tidak perlu bertele-tele. Katakan saja ‘ya, saya kecewa karena a, b, c, d…’. Hilangkan semua alasan. Stop Whining Please!

Hal kedua adalah bagaimana kita bisa menjadi orang kunci. Anda tidak perlu bersusah payah memperhatikan orang lain dengan sekeras hati. Pegang dulu erat-erat remote control hidup anda sendiri. Ketika ada orang yang tiba-tiba marah-marah kepada anda ‘Kamu buat saya marah / jengkel!’, anda cukup menjawab ‘LOOO…siapa yang mengendalikan hidup anda?’. Kita tidak bisa dan tidak mungkin mengendalikan hidup orang lain. Setiap manusia bertanggung jawab atas hidupnya masing-masing.

Selain bersyukur dan menjadi orang kunci, dalam menjalani hidup di atas garis, kita diharapkan memiliki keyakinan dan bertanggung jawab. Yakin akan kemampuan yang kita miliki dan bertanggung jawab dengan keputusan yang kita buat untuk menggapai impian kita. Kita tidak perlu membuat banyak alasan dan keluhan. Kerjakan saja dan lupakan masa lalu yang buruk.

Hal penting lainnya yang menjadi awal anda mencapai impian anda ialah dengan memiliki komitmen. Komitmen bukan sekedar rencana melainkan keputusan untuk tetap melakukan segala sesuatu untuk mencapai sesuatu. Entah mau mudah atau tidak, entah enak atau tidak, entah mau disuruh dan diawasi orang lain atau tidak, anda akan tetap bekerja. Itulah komitmen. Hasilnya akan terasa jika anda berpikiran positif. Pikiran negative hanya akan menguras energy anda. Tapi, sayangnya, menurut Pak Ariesandi berpikir positif saja tidak cukup. Anda harus juga merasa positif. Misalnya, pada waktu anda diterapi, anda pingin diterapi tapi perasaan anda takut, cemas, ragu-ragu, maka yang ada proses anda untuk mendapat apa yang anda harapkan dari terapi itu akan lama. Di saat anda merasa dan berpikir positif, maka anda akan bisa mendapatkan apa yang anda mau.

Seperti yang sudah disinggung di atas, komitmen dibuat untuk bisa mencapai sebuah impian. Namun, kadang kala, impian yang kita buat hanya menjadi khayalan saja. Kita berangan-angan tanpa ada tindakan. Itu percuma saja. Hidup tanpa impian layaknya bermain bola di lapangan besar tanpa gawang. Anda tak tahu tujuan anda. Tapi, pertanyaannya, jika saya memiliki mimpi yang banyak dan besar, bagaimana cara saya mendapatkan semuanya? Caranya simple, layaknya makan cake, anda harus memotong-motong bagian per bagian untuk bisa menghabiskan satu kue itu. Begitu juga dengan impian, pecahlah impian anda kecil-kecil, tahap demi tahap, untuk mencapainya. Ingat akan hokum tabur tuai, apa yang anda tanam akan anda tuai nantinya. Semua pencapaian yang luar biasa dimulai dari impian yang jelas. Jelas disini dimaksudkan sebagai impian atau goal itu harus tertulis dan diulang setiap hari dan dikerjakan dengan focus. Bekerjalah bukan untuk pamer kepada siapapun tapi sebagai bukti bagi diri anda sendiri.

TIME - MASTERY

Setelah mempelajari tentang self-mastery, kita dihidangkan makanan lain berupa time-mastery. Waktu adalah komoditas yang tak bisa anda beli dan begitu ia lewat maka tak akan pernah kembali. Anda bisa membeli makanan, minuman, tapi tak akan ada kesempatan bagi anda untuk membeli waktu dan mengulang kembali kejadian yang anda inginkan. Ketika anda lalai, malas-malasan, waktu terus berjalan dengan cepatnya. Dalam usaha yang saya geluti, saya diajarkan yang nama prioritas dengan cara membedakan mana yang penting dan mana yang urgent. Kelihatannya dua kata ini beda-beda tipis tapi efeknya luar biasa.

Banyak manusia memboroskan waktunya saat tak tahu apa yang penting dan bermakna dalam hidupnya. Saat seorang individu merasa dirinya kurang berharga maka itu akan membuat dia diam tak berkutik karena merasa dirinya tak berguna. Kadang ada juga yang ingin menghindar dari apa yang tidak bisa ia selesaikan. Ada juga yang karena frustasi berat tidak mau melakukan apapun. Dalam hidup kita, kita harus punya rencana. Rencana yang telah dilakukan bisa berkembang menjadi kebiasaan. Kebiasaan berkembang lagi menjadi sebuah rutinitas. Tidak menutup kemungkinan, dalam batas wajar, kita bisa merasa bosan dan jenuh dengan rutinitas tersebut. Apa yang bisa kita lakukan saat terjadi hal tersebut? Kita berhenti sejenak, mengistirahatkan pikiran kita, dan melakukan rutinitas itu lagi. Jangan berhenti terlalu lama karena efeknya anda malah lupa dengan tanggung jawab anda, bahasa kerennya ‘nyliwer kebablasan’.

MIND - MASTERY

Di bagian ketiga, kita belajar suatu hal yang sangat penting. Satu hal ini adalah pelopor, awal dari semua tindakan dan ucapan kita. Satu hal yang sering kali jika tidak dikelola dengan baik bisa membuat kita hidup dengan penuh ketakutan, stress berat, sakit dan bahkan mati. Hal ini bernama PIKIRAN. Pikiran dibagi dua yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Pikiran bawah sadar memiliki andil besar dalam kehidupan kita. 88% pikiran bahwa sadar mengatur memori yang berkaitan dengan reflex. Yang kita kenal selama ini dan diajarkan di sekolah adalah gerak reflex. Dimana saat misalnya kita tergigit nyamuk, kita akan berusaha memukul nyamuk tersebut dan menggaruk kulit kita karena gatal. Namun di balik semua itu, pemikiran reflex juga penting dan sering kali tidak kita sadari. Misal saat anda diberi tugas untuk menyebutkan beberapa nama dengan clue tertentu, anda akan begitu cepat menjawabnya (misal kecap Bango, saus ABC, tahapan BCA, dll). Nama-nama tersebut telah terpatri di memori kita karena suatu kebiasaan. Dengan kata lain, pemikiran positif merupakan respon otomatis terhadap sebuah peristiwa yang terbentuk oleh sebuah pembiasaan (pemrograman).

Pemikiran reflex dibagi 3, yaitu percakapan batin, aturan hidup, serta keyakinan. Aturan hidup dan keyakinan berperan penting dalam mengatasi masalah hidup anda atau bahkan mengacaukan hidup anda. Ketika anda memiliki keyakinan bahwa berubah itu susah, sakit, dan tidak mungkin maka itulah yang akan terjadi. Di saat anda menyatakan sebuah ide dan teman-teman anda menolaknya, anda merasa diri anda ditolak dan anda marah / jengkel. Di lain kasus, ketika anda melakukan presentasi untuk usaha anda, dan ternyata anda ditolak mentah-mentah, anda sakit hati dan menyerah. Itu aturan hidup yang salah. Yang seharusnya anda lakukan ialah jika gagal sekali bangkit dan kejar terus sampai dapat. Anda cukup mengubah penyebabnya dan akibatnya pun akan berubah.

MONEY - MASTERY

Poin yang ke-empat setelah Mind – mastery cukup menusuk-nusuk hati saya. Ya, Money – mastery memiliki makna yang mendalam dan sangat penting bagi saya. Pak Aries memulai dengan menjelaskan bahwa masalah utama keuangan itu bukan pada seberapa banyak uang yang bisa anda dapatkan tapi seberapa bagus anda bisa mengelolanya. Jika anda tak bisa mengelola uang kecil, jangan pernah berpikir untuk mengelola uang besar. Mengelola uang berhubungan erat dengan cara berpikir kita. Ketika kita takut, cemas akan kehilangan uang simpanan kita, yang terjadi makin banyaklah pengeluaran tak terduga. Saat anda mendasari suatu hal dengan ketakutan, maka anda tak akan mampu mendapatkan suatu hal tersebut. Di lain hal, di saat anda menikmati keadaan hidup anda, maka uang dalam jumlah kecil pun bisa digunakan untuk kebaikan anda.

Saat anda menyimpan uang untuk kejadian yang tak terduga maka anda malah akan mempercepat hal itu datang. Sebagai contoh, anda menyimpan uang anda karena anda berpikir kesehatan anda sedang tidak baik dan anda memerlukan uang tersebut jika timbul penyakit serius, dan ternyata beberapa hari kemudia anda terbaring di rumah sakit. Ya, itulah yang terjadi. Semuanya terjadi berdasarkan hukum tabur tuai. Anda tabur benih maka anda akan tuai hasil dari benih itu. Anda ketakutan akan hal buruk dalam waktu yang lama maka hal buruk akan benar-benar terjadi.

Saat anda merasa benci atau sirik pada orang kaya maka anda akan kesulitan untuk menjadi kaya. Banyak orang meyakini bahwa roda selalu akan berputar pada jalan yang datar. Tapi, apakah benar adanya? Cobalah bercermin pada hidup anda, apakah tiap hari dalam hidup anda, anda tidak pernah mengalami masalah? Tidak saudara-saudaraku, hidup selalu ada masalah karena kelahiran itu sumber penderitaan. Dengan kata lain, tidak ada namanya roda yang berputar selalu pada jalan datar. Jalan roda tersebut pun bisa naik atau turun.

Di lain hal, uang itu bisa menjadi sumber ketakutan kita tapi juga bisa menjadi sumber pengembangan diri kita. Bagaimana bisa? Saya patut bersyukur bahwa saya sudah bisa bergabung dengan suatu komunitas network – marketing yang mengajarkan kepada saya berbagai hal positif terutama cara pengembangan karakter. Banyak sekali seminar, cd motivasi, serta buku yang berguna sekali bagi saya. Dan, menurut saya investasi saya, atau keputusan yang saya buat untuk memakai sejumlah uang bulanan saya yang cukup terbatas untuk mengikuti berbagai seminar membuahkan hasil positif yang bahkan diluar pengharapan saya. Jika mau menuai sesuatu, maka kita harus menanam. Begitu pula halnya dengan uang, jika anda mau memanen banyak uang maka ‘tanamlah’ uang. Kembali ke investasi, anda tak perlu jauh-jauh menginvestasikan uang anda pada materi-materi yang membutuhkan uang banyak jika memang uang anda masih terbatas, anda hanya perlu menyisihkan uang anda untuk membeli buku motivasi, cd-cd luar biasa, dan mengikuti seminar pengembangan diri. Kembali lagi ke pernyataan awal, kita harus sepakat bahwa uang itu penting, tapi uang bukan hal semata yang harus anda dapatkan. Yang perlu anda lakukan adalah menggunakan seluruh potensi yang anda miliki sampai batas maksimal.

COMMUNICATION – MASTERY

            Dalam hidup, selalu ada yang namanya proses interaksi. Ntah itu interaksi dalam keluarga, atau dengan teman-teman anda. Salah satu hal penting dalam interaksi yaitu melalui komunikasi. Komunikasi adalah sarana bagi 2 atau lebih orang saling bertukar informasi atau isi pikiran masing-masing. Tapi ada kalanya, komunikasi itu gagal berjalan. Menurut Pak Aries ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan komunikasi itu gagal.

            Ketika anda tak menyadari bahwa peta pikiran anda dan pendengar berbeda, dan anda tetap memaksakan jalan pikiran anda maka tak akan pernah ada komunikasi yang baik. Ibaranya anda mau ke Surabaya tapi yang anda bawa peta Kota Jakarta. Apakah anda akan berhasil mengelilingi Kota Surabaya dengan cara itu? Saya rasa jawabannya sangatlah jelas. Ketika peta pikiran anda berbeda dan anda memaksakan pemikiran anda maka yang ada hanya debat yang tidak terselesaikan. Tidak ada pihak yang bisa menemukan kata sepakat.

            Parahnya lagi, sebagian besar manusia terlalu gengsi untuk mengakui dan memahami apa yang ada di balik perkataan verbal dan perilaku seseorang. Kembali lagi ke kasus orang tua, di saat anak anda datang pada anda selaku orang tua, dan menyampaikan sesuatu sebagai contoh ‘Pa, temenku tuh looo bisa keliling terus pulang malam, kenapa toh aku gak bisa kayak dia??’ Ketika anda tidak memahami maksud anak anda sebagai ayah, maka yang terjadi mungkin adalah cek cok antara anak dan ayah. Ketika anda langsung menjawab tidak pada anak anda, tanpa mau mengakui dan memahami perasaan anak anda, anda bisa memikirkan apa yang akan terjadi. Sebagian besar anak remaja mengakui mereka tidak mendapatkan cinta atau bahkan tidak dipahami oleh orang tuanya. Pertanyaannya, darimana kita bisa merasa dicintai atau dipahami?

            Perasaan dicintai atau dipahami atau bahkan dihargai akan timbul ketika perasaan anda dikenali atau diakui oleh orang lain. Oleh karena itu, cara terbaik untuk bisa merasakan perasaan cinta tersebut adalah dengan metode APA. Kalaupun sebagai ayah anda tidak ingin anak anda sering-sering keluar dan pulang malam seperti temannya, anda harus bisa mengakui perasaan anak anda. Cara paling ampuh yaitu dengan MENGUNGKAPKANNYA.

            Kehidupan anda itu layaknya sebuah laptop. Laptop akan berfungsi ketika system yang ada berjalan dengan baik. Ketika system tersebut tidak terkendali dengan baik, maka akan merusak program-program yang ada. Sistem laptop tersebut bisa disamakan dengan pikiran kita. Ketika pikiran anda tidak terkendali dengan baik, maka yang ada anda merasa stress, anda sakit, dan mungkin sedih. Anda harus tahu dan paham dengan benar bahwa pikiran anda juga harus dirawat layaknya anda merawat laptop anda. Ketika mengalami kerusakan maka anda perlu memperbaikinya.

            Seperti yang sudah disebutkan di atas, kita itu sebenarnya terlahir untuk menjadi pemenang tapi deprogram untuk gagal. Tapi hebatnya, pikiran kita itu bisa diprogram ulang untuk mencapai sukses. Caranya yang pasti dengan selalu berpikir positif dan membuang pikiran negative. Pikiran negative hanya akan menguras energy anda. Anda akan merasa lemah, letih, tak bersemangat layaknya ranting pohon yang gampang sekali patah. Ketika anda mengalami momen dimana anda mengalami stress berat yang sumbernya dari pikiran, diibaratkan layaknya black screen Laptop anda yang harus anda lakukan yaitu membuang semua program-program lama anda. Bahasa kerennya delete DAN format program anda. Setelah itu, mulai program yang baru. Refresh pikiran anda. Hmm, apakah begini saja sudah cukup? Sayangnya dengan mengganti program saja tidak akan cukup. Untuk bisa menjalankan laptop dengan baik, maka yang harus dilakukan yaitu membersihkan virus yang ada, me-maintain laptop anda secara berkala, dan meng-update program yang ada. Kenapa harus begitu? Tidak ada jaminan bahwa ketika anda telah meng-install program baru bagi pikiran anda, program tersebut akan berjalan dengan baik selamanya. Anda perlu meng-update pikiran anda dengan banyak membaca buku motivasi, datang ke seminar ataupun mendengarkan cd. Setiap manusia selalu ingin yang terbaik, tercepat, dengan menambahkan kata POKOKNYA. SAYANGNYA, disaat anda terburu-buru anda akan gagal memahami solusinya.



            Sebagai penutup ringkasan saya, ada suatu titik terang yang saya temukan lewat seminar luar biasa ini, ada potensi lebih dalam diri saya yang ingin saya kembangkan mulai dari detik ini. Kenapa begitu? Karena mulai detik ini, saya adalah seorang PEMENANG bukan seorang PENGELUH, PENCARI ALASAN, atau apapun itu. Untuk menjadi seorang juara, maka anda harus punya mental juara. Lakukan yang terbaik yang anda bisa. Ntah orang lain berkata apa terhadap anda, mencemooh anda, teruskan misi anda. Teruskan semangat anda dan tunjukkan kepada diri anda sendiri bahwa anda memang layak jadi pemenang.

TO BE A GREAT CHAMPION, YOU MUST BELIEVE YOU ARE THE BEST. IF YOU’RE NOT, PRETEND YOU ARE.

-Muhammad Ali-

Komentar

Postingan Populer