RENUNGAN DI KALA SANTAI
Setitik renungan habis bangun tidur...
Menenangkan diri tidur siang sejenak, mengistirahatkan badan sejenak dari perasaan capek, bukan semata-mata tidur seenaknya, tapi dengan tetap sadar akan kondisi yang menyertai saat kita tidur, kita beroleh ketenangan pada saat kita tidur...
Misal, mata kita boleh tetap terpejam, namun kita merasakan kembung kempisnya napas secara bertahap...kta sadari kondisi di sekitar kita, mungkin hawanya panas maka dalam pikiran kita, kita berkata panas panas panas, mungkin di lain hal kasur kita keras, tidak perlu marah-marah, lebih baik merenungkan dalam batin, keras keras keras...lakukan ini mungkin selama 15-20 menit dalam permulaan...berkembang menjadi 20 menit sampai 30 menit...atau mungkin 1 jam...
Dengan melakukan ini secara bertahap, kita bukan tidur seenaknya. Dengan berlatih seperti ini, kita mengkondisikan tetap menyadari proses-proses dalam kehidupan kita...dan mengkondisikan batin dan tubuh kita tetap tenang, karena misalnya anda membaringkan fisik anda tapi dalam pikiran masih bergejolak mikirin hutang, mikirin ntar masak apa ya gawe bojo dan anak...mikir ini itu ini itu yang anda akhirnya anda ndak jadi tidur. Di balik hal, ketika anda berlatih dengan rajin, ketika anda bangun, anda sadar akan kondisi di sekitar anda, mungkin hawanya dingin, sadari dingin dingin dingin...rasakan pertama kali anda menginjakkan kaki anda di lantai ketika bangun tidur, rasakan sensasi pertama itu, sadari, mungkin keras...licin...atau apapun itu...rasakan udara yg tiba-tiba menghampiri tubuh anda...
Melatih diri dengan hal-hal ini butuh kesiapan, butuh waktu, dan saya pun masih belajar untuk membiasakan diri seperti ini bukan hanya ketika saya tidur di kuti atau rumah penderitaan untuk para yoga yang berlatih di vihara...satu hal yang luar biasa yang bisa saya rasakan, ada kondisi saya tetap harus melakukan sesuatu dengan cepat, ada pula kondisi dimana saya bisa pelan-pelan dengan tenang melakukan sesuatu dan tanpa saya sadari ini sudah menjadi kebiasaan baru dalam keseharian saya apalagi ketika saya menerapi orang lain di vihara...
Dulu, saya menerapi tapi pikiran pun kurang tenang, kurang sadar, tapi semenjak ikut latian meditasi vipassana, sekali menemui pasien dan menempelkan telapak saya, mata terpejam, pikiran tenang menyadari bahwa saya sedang menerapi, menyadari aliran panas yang timbul di telapak saya, menyadari ketika saya merasa kesemutan ketika menempelkan jari...Tak peduli waktu minimal, saya terus menyadari itu hingga dengan sendirinya, tangan saya merasa dingin tanda terapi sudah selesai pada satu titik cakra...
Sang Buddha telah memberikan 'obat' yang menurut saya luar biasa untuk menyembuhkan 'kegilaan' atau penyakit batin anda...Jika anda sakit fisik, masih pada peluang untuk disembuhkan, masih banyak cara untuk ditolong...Tapi, jika yang sakit adalah batin dan pikiran, obatnya cuman satu, memperbaiki cara anda berpikir melalui ketenangan dan kesadaran...Tak bosan-bosannya, saya mengutip Dhammapada ayat 1, 'pikiran itu adala pelopor, pembentuk'..apa yang anda pikirkan membentuk diri anda...Jangan pernah menyepelekan satu hal ini!
Ketika saya ingin mengejar suatu target dalam bisnis yang saya jalani, namun ternyata saya gagal pada bulan itu,,, Ketika saya belajar dari seminar life core transformation, mata saya terbuka...ohh ternyata masih banyak mental blocks yang mengganggu kinerja saya...TAKUT, RAGU-RAGU, TRAUMA, EGO, DLL...lalu, saya mulai mencari solusi yang tepat dan obat yang pas buat saya...dan tak lain, itu adalah mengobati pikiran kita sendiri bukan menyalahkan orang lain...kita harus meyakini sebelum kita mengerjakan sesuatu bahwa kita bisa, mka itulah yang terjadi...Gelombang pikiran sangatlah kuat menarik anda...Ketika mungkin anda mau reuni dengan teman-teman mau berpiknik bersama ke suatu tempat, tapi anda punya pikiran ahh ndak mungkin saya bisa, urusan kerjaan masih banyak, ntar pasti macet, saya takut ketinggian, dan macam2...semua pikiran negatif itu mengkondisikan bahwa pada akhirnya anda tidak bisa / tidak mau ikut reuni itu dan berakibat mungkin anda dibenci teman anda..dan efek-efek lainnya..dan, saya mengobati hal-hal ini dengan melakukan SELF-TALK pada diri saya sendiri, bahwa saya meyakini bahwa saya bisa...saya meyakini bahwa saya lebih dari apa yang saya ketahui, saya meyakini bahwa saya bisa mencapai target saya
Sang Buddha menawarkan obat yang paling mujarab, gratis, universal, dan semua bisa melakukan bukan cuman umat Buddhis saja, yaitu meditasi vipassana...bukan cuman sekedar memejamkan mata, duduk, namun kita mengkondisikan diri kita tetap sadar atas timbul lenyapnya segala perasaan yang terjadi di diri kita sendiri...ketika sakit, kesemutan, sadari, terima tapi jangan ditolak atau dilekati...ketika anda senang, sadari jangan dilekati...Kemelekatan bukan hal yang baik, hanya mendatangkan penderitaan yang berlebih ketika apa yang anda miliki atau senangi lenyap...Dengan berlatih meditasi, kita terkondisikan untuk tenang baik ketika bermeditasi dan melakukan kegiatan sehari-hari...dan satu hal, kita akan tahu dengan pasti, proses timbul lenyapnya DUKKHA...dan kita akan jadi pemenang yang bisa memadamkan kilesa. So, pingin ndak stress dan gila???...perbaiki pikiran anda, obati dengan berlatih meditasi, jangankan penyakit mental, penyakit fisik anda bisa membaik...Saya tak menjanjikan apa-apa, tapi dari apa yang saya dan teman saya alami, hal luar biasa terjadi ketika kami berlatih meditasi dengan kesadaran..bukan cuman ketika meditasi saja, tapi di kehidupan sehari-hari..Smoga semua makhluk berbahagia...Sadhu Sadhu Sadhu...(maaf klo kata-katanya mbulet
Komentar
Posting Komentar