Cara Paling Tepat bagi Kita yang Masih Hidup untuk Melimpahkan Jasa
KHOTBAH DI-LUAR-DINDING
(Tirokudda Sutta)
Di balik dinding-dinding mereka berdiri dan menunggu juga di perempatan dan di pertigaan jalan
mereka kembali ke rumah-rumah yang pernah mereka huni
mereka menunggu di pinggir kusen-kusen pintu
Namun ketika diadakan pesta besar dengan sajian makanan dan minuman yang beraneka macam
ternyata tak seorangpun yang mengingat makhluk-makhluk itu
akibat dari perbuatan mereka di masa lampau
Demikianlah mereka yang hatinya penuh welas asih
melimpahkan kepada sanak keluarga yang telah meninggal
persembahan makanan dan minuman dengan tulus
yang terbaik dan sesuai dengan saat ini
Semoga jasa-jasa ini melimpah kepada sanak keluarga yang telah meninggal
Semoga para sanak keluarga berbahagia
Semoga para sanak keluarga berbahagia
Para sanak keluarga yang menjadi makhluk peta
yang hadir dan berkumpul di sana
dengan bersemangat akan memberikan doa restu mereka
untuk persembahan makanan dan minuman berlimpah yang mereka terima
yang hadir dan berkumpul di sana
dengan bersemangat akan memberikan doa restu mereka
untuk persembahan makanan dan minuman berlimpah yang mereka terima
"Semoga sanak keluargaku panjang usia
sebab merekalah kami menerima persembahan ini
untuk persembahan yang telah kami terima
si pemberi akan menerima buah dari perbuatan mereka"
sebab merekalah kami menerima persembahan ini
untuk persembahan yang telah kami terima
si pemberi akan menerima buah dari perbuatan mereka"
Karena di alam peta tidak ada pertanian-perkebunan,
juga tidak ada peternakan,
tidak ada perdagangan,
juga tidak ada pertukaran uang emas
maka sanak keluarga yang menjadi makhluk peta
hidup atas limpahan jasa dari sini
juga tidak ada peternakan,
tidak ada perdagangan,
juga tidak ada pertukaran uang emas
maka sanak keluarga yang menjadi makhluk peta
hidup atas limpahan jasa dari sini
Seperti air yang mengalir dari atas bukit
mengalir ke bawah menuju lembah ngarai
demikianlah persembahan yang diberikan di sini dapat berguna
bagi sanak keluarga yang menjadi makhluk peta
mengalir ke bawah menuju lembah ngarai
demikianlah persembahan yang diberikan di sini dapat berguna
bagi sanak keluarga yang menjadi makhluk peta
Seperti sungai, bila airnya penuh
akan mengalirkan airnya ke laut.
demikianlah persembahan yang diberikan di sini dapat berguna
bagi sanak keluarga yang menjadi makhluk peta
akan mengalirkan airnya ke laut.
demikianlah persembahan yang diberikan di sini dapat berguna
bagi sanak keluarga yang menjadi makhluk peta
"Ia banyak memberi kepadaku, ia telah bekerja untukku,
dan ia adalah sanak keluargaku, temanku, atau kekasihku"
berikanlah persembahan, untuk mereka yang telah meninggal
sambil mengingat kembali apa yang telah mereka lakukan
dan ia adalah sanak keluargaku, temanku, atau kekasihku"
berikanlah persembahan, untuk mereka yang telah meninggal
sambil mengingat kembali apa yang telah mereka lakukan
Bukan tetesan air mata, bukan juga ratap tangis,
bukan pula semua jenis perkabungan
dapat menolong mereka yang telah meninggal dunia
itulah yang selama ini dilakukan oleh para keluarga yang ditinggalkan
bukan pula semua jenis perkabungan
dapat menolong mereka yang telah meninggal dunia
itulah yang selama ini dilakukan oleh para keluarga yang ditinggalkan
Akan tetapi apabila persembahan jasa
diberikan kepada Sangha atas nama mereka
maka akan dapat menolong mereka dalam waktu yang lama
di masa datang maupun di masa sekarang
diberikan kepada Sangha atas nama mereka
maka akan dapat menolong mereka dalam waktu yang lama
di masa datang maupun di masa sekarang
"Kewajiban untuk keluarga telah dipertunjukkan
dan bagaimana pelimpahan jasa kepada yang telah meninggal dilaksanakan
dan bagaimana para bhikkhu telah diberikan kekuatan
dan betapa besar jasa kebajikan yang telah anda perbuat."
dan bagaimana pelimpahan jasa kepada yang telah meninggal dilaksanakan
dan bagaimana para bhikkhu telah diberikan kekuatan
dan betapa besar jasa kebajikan yang telah anda perbuat."
Dalam momen Pattidana, sering kali Sutta ini dibacakan dengan alunan yang indah oleh para Atthasilani. Pelimpahan jasa atau yang kita kenal sebagai Pattidana biasa kita lakukan pada bulan April atau bulan Agustus (qi yue ban).
Di saat itu kita biasanya melakukan doa kepada leluhur, sanak saudara yang berikatan karma dengan kita dengan melakukan persembahan buah, bunga, kue, sembako,dll. Di kala itu, kita mengenang kembali sanak keluarga yang telah mendahului kita.
Namun, kadang kala, tanpa kita sadari, setiap hari mungkin saja sanak saudara kita yang telah tiada berada di sekitar kita. Mereka menunggu dan menunggu. Pelimpahan jasa bukanlah hanya memberikan sesajian kepada sanak keluarga kita yang telah tiada dalam momen-momen tertentu. Buah, bunga, kue, dan lainnya hanyalah pelengkap, yang lebih penting ialah pelimpahan jasa kebajikan yang telah kita lakukan. Makanan yang kita persembahkan, hanya sebagai simbol atau pelengkap, bukan berarti akan dimakan oleh para sanak keluarga kita.
Melimpahkan kebaikan, ibarat kita memberikan kabar kepada sanak keluarga kita yang berada di luar pulau, atau luar kota, sebagai contoh ketika kita lulus, kita ingin mengabari teman / saudara kita 'hey, aku lulus loo'. Begitu pula, ketika kita mengirimkan jasa kebajikan, kita seperti memberitahu sanak saudara kita 'kabar baik' berupa jasa kebajikan. Sungguh bagus ketika kita berdoa di depan altar, dalam hati kita mengatakan, 'semoga sanak keluarga yang berikatan karma dengan kita hidup berbahagia...semoga semua makhluk berbahagia'.
Melimpahkan jasa kebajikan, mengenang sanak saudara kita, tidaklah harus dilakukan hanya pada saat Pattidana, dalam kehidupan sehari-hari pun kita bisa melimpahkan jasa kebajikan dengan mengondisikan diri dengan baik dan benar. Tanpa semua itu, apa yg kita berikan mungkin menjadi sia-sia saja. Mengondisikan diri dengan baik dan benar adalah cara yang paling tepat bagi kita yang masih hidup untuk membalas jasa para sanak keluarga kita yang telah tiada.
Saat mengenang yang telah tiada kadang kala tetesan air mata tak bisa dibendung, kesedihan menghampiri kita, namun tak sebaiknya kita melekati perasaan tersebut. Sedih atau senang semuanya akan berlalu. Sabbe sankhara anicca. Kenanglah jasa-jasa kebajikan yang pernah diberikan oleh kedua orang tua, mungkin juga kakek nenek kita. Semuanya itu jauh lebih berharga daripada meratapi kesedihan yang tak larut-larut. Tangisan, ratapan, marah tak dapat membantu mereka yang telah tiada. Hanya dengan jasa kebajikan yang telah kita lakukan, mereka yang telah tiada, bisa terkondisikan terlahir di alam yang bahagia.
(dikutip dan dikembangkan dari apa yang telah disampaikan oleh Bhante Uttamo Mahathera dalam acara Pattidana 21 Agustus 2016 di Yayasan Samaggi Viriya Malang)
Semoga semua makhluk senantiasa berbahagia....sadhu, sadhu, sadhu
Komentar
Posting Komentar